Hari ini, 29 April 2025, bertempat di Pendopo drh. Soepardi Setda Kabupaten Magelang, Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Bappeda dan Litbangda menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Evaluasi Penilaian Indeks Inovasi Daerah Tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi inovasi, melakukan evaluasi atas penilaian inovasi daerah tahun 2024 dan menyiapkan penilaian inovasi daerah tahun 2025 serta mendorong terciptanya ekosistem inovasi di lingkup Pemerintah Kabupaten Magelang sebagaimana disampaikan oleh Margono Sekretaris Bappeda dan Litbangda selaku ketua penyelenggara dalam laporannya
Acara ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, dan dihadiri oleh seluruh perangkat daerah, BUMD dan Rumah Sakit se Kabupaten Magelang. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua 1 DPRD Kab. Magelang M Fahrudin.
Dalam sambutannya, Adi Waryanto yang menyampaikan bahwa kunci keberhasilan Pembangunan adalah kepemimpinan, inovasi dan kolaborasi. Penjabaran Magelang Anyar Gress dalam program unggulan Sapta Cipta merupakan langkah besar pada era kepemimpinan Bupati Magelang saat ini. Program-program inovatif dalam Sapta Cipta ini memerlukan komitmen, dukungan dan kerja keras dari semua OPD. Target program Sapta Cipta tidak bisa tercapai jika jajaran birokrasi masih bekerja dengan pola business as usual alias B aja.
Lima aspek dalam membangun ekosistem inovasi meliputi aspek regulasi, tata kelola, penguatan sumberdaya manusia, kolaborasi dan keterbukaan informasi. Untuk mendukung kelima aspek ini Pemkab Magelang telah melaksanakan hal-hal diantara menetapkan regulasi pendukung inovasi daerah baik Perda maupun Perbup, membentuk tim pelaksana inovasi, menyelenggarakan bimtek dan pendampingan kepada OPD, menyelenggarakan lomba inovasi, menjalin kerjasama dengan para pihak dan stakeholder terkait serta publikasi hasil inovasi untuk membuka peluang replikasi dan scalling up manfaat inovasi.
Dukungan legislatif terhadap penyelenggaraan inovasi daerah berupa perumusan kebijakan, penganggaran dan monitoring disampaikan oleh Fahrudin dalam sambutannya. Adapun bentuk inovasi yang didukung DPRD terkait digitalisasi pemerintahan, sektor pendidikan; kesehatan; infrastruktur; serta ekonomi kreatif dan UMKM. Pentingya kolaborasi antara eksekutif dan legislatif dalam penyelenggaraan inovasi daerah mencakup percepatan regulasi, fasilitasi pendanaan, infrastruktur penunjang inovasi, dan peningkatan kapasitas aparatur dan Masyarakat. Beberapa rekomendasi yang disampaikan oleh dewan terkait penyelenggaraan inovasi daerah antara lain perlunya sistem pelaporan masyarakat, integrasi data lintas sektor, peningkatan literasi digital dan evaluasi kinerja berbasis data.
Dalam kesempatan itu disampaikan pula hasil evaluasi inovasi perangkat daerah oleh Kepala Bappeda dan Litbangda M. Taufiq Hidayat Yahya. Dalam paparannya Taufiq menyampaikan strategi penguatan inovasi berupa pelaksanaan lomba inovasi, penguatan kapasitas untuk tim inovasi dan dukungan anggaran untuk pemenuhan data dukung kematangan inovasi. Beberapa OPD terlibat dalam diskusi seputar permasalahan dalam penyelenggaraan inovasi diantaranya Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga, Kecamatan Srumbung, Kecamatan Mungkid, dan Kecamatan Kaliangkrik.
Kirim Komentar