Mendorong Ekosistem Inovasi dan Kreativitas Menuju Magelang Anyar Gress
Magelang, 9 Juli 2025 – Dalam upaya memperkuat budaya inovasi di tengah masyarakat, Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda dan Litbangda) menyelenggarakan Sosialisasi Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) Tahun 2025, pada Rabu pagi (9/7), bertempat di Command Center Room (CCR) Pusaka Gemilang, dan dilaksanakan secara hybrid.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang, M. Taufiq Hidayat Yahya. Dalam sambutannya, Taufiq menyampaikan bahwa peningkatan kualitas inovasi merupakan sebuah keniscayaan dalam menghadapi dinamika perkembangan zaman dan kompetisi global.
Berdasarkan data Indeks Inovasi Daerah (IID), Kabupaten Magelang berhasil mencatatkan skor 63,95 pada tahun 2024 dan meraih predikat Kabupaten Sangat Inovatif. Namun demikian, dari delapan variabel pengukuran IID, terdapat tiga variabel yang masih perlu ditingkatkan secara serius, yaitu: jumlah inovasi dan hasil kreatif; kecanggihan produk; dan output pengetahuan dan teknologi. Sebagaimana disampaikan oleh Taufiq
“Keberhasilan peningkatan IID Kabupaten Magelang patut kita syukuri. Namun demikian, jika melihat dari 8 variabel pengukuran IID terdapat 3 variabel yang nilainya belum optimal, yaitu jumlah inovasi dan hasil kreatif, kecanggihan produk, serta output pengetahuan dan teknologi. Jumlah inovasi dan hasil kreatif memiliki kontribusi paling rendah yaitu 50,9%”.
Tak hanya itu, Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Kabupaten Magelang pun menunjukkan tren membaik, dari 2,97 (2022) menjadi 3,65 (2024). Namun pada komponen ekosistem inovasi, skor masih berada pada angka 2,55 —terendah di antara empat komponen IDSD lainnya.
Sebagai bentuk komitmen, Pemerintah Kabupaten Magelang telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Inovasi Daerah. Perda ini menjadi payung hukum dalam mendorong perangkat daerah dan masyarakat untuk terus berinovasi, termasuk amanat satu inovasi per tahun dari setiap Perangkat Daerah, pemberian penghargaan inovasi, hingga fasilitasi kekayaan intelektual bagi para inovator.
Dalam forum tersebut juga disampaikan bahwa Pemkab Magelang menyelenggarakan tiga ajang lomba inovasi sebagai wujud apresiasi terhadap berbagai kalangan:
"Kami ingin mendorong semangat kolaborasi lintas sektor: pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat. Inovasi harus menjadi gerakan bersama untuk mewujudkan Magelang Anyar Gress," jelas Taufiq.
Penyelenggaraan Lomba Krenova 2025 ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang aplikatif, berdampak nyata, dan berkelanjutan dalam mendukung peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, dan efisiensi proses produksi. Pemenang Lomba Krenova juga akan mendapatkan penghargaan dari Bupati Magelang, serta peluang untuk melanjutkan ke tingkat Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2026.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Magelang juga akan memberikan fasilitasi lanjutan berupa pengembangan prototipe, penyertaan dalam event inovasi, serta perlindungan kekayaan intelektual bagi inovasi yang berpotensi untuk diterapkan secara luas.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi visi pembangunan Kabupaten Magelang “Magelang Anyar Gress” (Aman, Nyaman, Religius, Unggul, dan Sejahtera) serta mendukung pelaksanaan SAPTA CIPTA Bupati Magelang tahun 2025–2029 yang menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menciptakan perubahan melalui inovasi.
Kirim Komentar