Berbagai permasalahan kesehatan, diantaranya masih tingginya angka stunting yang dapat mempengaruhi masa depan dan kualitas SDM di kawasan pedesaan masih perlu untuk ditangani. Letak geografis Kecamatan Ngablak berada di daerah pegunungan yang memiliki sektor utama berupa pertanian untuk mendukung kondisi perekonomian dengan komoditas unggulan berupa kubis, sawi, buncis, brokoli, tomat, vortel, kentang dan lain lain. Namun, sumberdaya yang ada belum dimanfaatkan dengan optimal oleh masyarakat setempat. Hal ini dapat menjadi penyebab tingginya angka stunting di Kecamatan Ngablak, sebagai contoh Desa Keditan. Berdasarkan laporan terbaru oleh Bidan Desa yang melakukan pengukuran posyandu setiap bulannya kepada balita, terdapat 13 balita stunting di Desa Keditan pada tahun 2022.
Dari uraian di atas, merupakan potensi yang besar dalam mendukung inovasi dibidang kesehatan. Inovasi yang ditawarkan oleh Pemerintah Kecamatan bagi desa untuk menangani kejadian stunting yaitu melalui Diurut Ben Modot Melalui Penanganan Stunting dengan Kegiatan Pijat Stunting untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia.
Kegiatan pijat stunting dilakukan untuk mengatasi dan menangani kejadian stunting di Kecamatan Ngablak. Faktor penyebab kejadian stunting, yaitu tingkat pengetahuan yang masih kurang, status sosial ekonomi, dan kekurangan keterampilan dari masyarakat sehingga masyarakat perlu diedukasi mengenai manfaat pijat stunting sebagai upaya penanganan kejadian stunting. Setelah pemahaman dan pengetahuan masyarakat terbentuk, langkah berikutnya adalah masyarakat akan mengubah perilaku dan kebiasaan untuk melakukan pijat stunting tersebut kepada balitanya.